Tuesday, June 29, 2010

Ejen2 Mossad Gagal Bunuh Erdogan


Badan Perisikan Mossad Israel telah gagal dalam usaha mereka untuk membunuh Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan, kata sebuah akhbar mingguan Jordan.

Informasi sumber-sumber di Turki mengatakan bahawa plot rencana pembunuhan Mossad telah digagalkan oleh pasukan kemanan negara itu, petik al-Manar dari sebuah laporan di edisi terbaru akhbar mingguan Al-Majd .

Ada juga laporan yang menyatakan bahawa Israel telah berusaha untuk menghasut kekerasan di Turki dengan 'meminjam' dukungan dari kelompok separatis Kurdi, Parti Pekerja Kurdistan (PKK).

Sebelumnya pada bulan Jun, Sedat Laciner, kepala Strategis Penelitian Organisasi Internasional - sebuah think tank Turki - mengatakan bahawa ejen Mossad dan pesara militer Israel telah terlihat memberikan pelatihan kepada militan Kurdistan PKK di Iraq.

Laciner mengatakan Tel Aviv tidak memiliki persepsi positif terhadap parti yang berkuasa di Turki Parti Keadilan dan Pembangunan, yang dipimpin oleh Erdogan.

Setelah serangan Israel terhadap armada kebebasan yang menyebabkan sembilan warga negara Turki wafat pada tanggal 31 Mei, Ankara menyusun peta jalan (roadmap) untuk "benar-benar" memutuskan hubungan dengan Israel.

Presiden Turki Abdullah Gul sebelumnya telah mengumumkan bahqwa peta jalan yang akan disusun berdasarkan masalah tindakan terhadap Israel.

"Rincian Roadmap ini diproses di mana Turki benar-benar akan memutuskan hubungan dengan Israel dalam beberapa tahap, harian Turki Today Zaman melaporkan pada tanggal 17 Jun lalu.

Menurut peta jalan, langkah pertama adalah duta besar Turki ditarik dari Tel Aviv,dan tidak akan dikirim kembali kecuali Israel mengirim anggota ke komisi PBB untuk penyelidikan yang bertujuan untuk melihat lebih dalam atas serangan Israel terhadap armada kebebasan.

Peta jalan ini juga menyebutkan bahwa semua pelatihan militer dan kerjasama dengan Israel harus dihentikan dan menyatakan bahwa penyelidikan internal ke dalam serangan Israel itu sama sekali tidak diakui oleh Turki. (fq/prtv)

sumber

No comments: