Wednesday, November 4, 2009

ISRAEL Berang dengan Pendedahan Wartawan SWEDEN

Pegawai Israel menolak daripada hadir ke acara Dimona Media Conference kerana kehadiran wartawan Sweden Donald Bostrom dalam konferens itu. Sejumlah warga juga Israel memprotes kedatangan Bostrom, yang tiba di bandar Ben Gurion hari Ahad. Kemarahan Israel terhadap Bostrom belum reda menyusul artikel Bostrom yang dimuat akhbarAftonbladet berisi laporan tentang warga Palestin yang tewas dan hilang organ tubuhnya setelah diculik oleh tentera-tentera Israel.. Artikel itu membuat Israel berang dan sempat menimbulkan ketegangan hubungan antara pemerintah Israel dan pemerintah Sweden.

Israel menuntut pemerintah Sweden untuk menarik artikel itu dan minta maaf. Sweden menjawab desakan itu dengan menyatakan bahawa Bostrom bicara bukan atas nama negara dan Sweden menghormati kebebasan berpendapat dan kebebasan di negaranya. Kerana tidak mendapat respon dari pemerintah Sweden, Israel menyatakan melarang Bostrom dan wartawan Aftonbladet lainnya, masuk ke wilayah Israel.

Kerana kehadiran Bostrom di Dimona Media Conference, Deputi Perdana Menteri Israel bidang pembangunan wilayah Negev dan Galilea, Silvan Shalom menolak datang ke konferens tersebut. Sementara Bostrom sendiri, menurut laporan akhbar Israel Haaretz, diberi kawalan khusus selama berada di Israel.

Dalam konferens itu, Bostrom mengakui tidak punya bukti atas dugaan bahawa tentara-tentara Israel telah menculik warga Palestin untuk diambil organ tubuhnya dan dijual kembali. Namun ia menyatakan bahwa keterangan dari para keluarga korban merupakan informasi yang cukup serius dan layak dipublikasikan.

"Kesimpulannya, mesti ada investigasi mendalam atas dugaan yang dilontarkan keluarga-keluarga Palestin itu," tukas Bostrom.

Ia juga mengatakan bahawa kehadirannya dalam konferensi itu atas undangan pihak penyelenggara. Belasan aktivis pemuda dari Partai Likud mengadakan aksi protes atas kehadiran Bostrom dengan mengenakan kaos bertuliskan "Israel, satu-satunya demokrasi di Timur Tengah". Para pengunjuk rasa juga meneriaki Bostrom dengan sebutan "Kamu seperti Hitler."

Lembaga Yahudi Zionis, Wiesenthal Center juga mengkritik penguasa kota Dimona yang membiarkan Bostrom hadir dalam konferens itu. "Bostrom tidak punya platform di Israel. Ia sudah mengkhianati kode etik wartawan soal integritas kerana telah menyebarkan fakta-fakta palsu," tuding Shimon Samuels, direktur Wiesenthal Center.

Sumber:http://satuumat.blogspot.com/

2 comments:

Unknown said...

Israel laknatullah,
Allahuakbar,semoga Islam terus subur di dunia dan bakal memimpin dunia suatu hari nanti.

Ayid said...

Israel laknaltullah, pun ada lagi menteri malasyai nak duduk semeja dengan dia. Kata sekolah IZuddin hancor malaysia