TEMPO Interaktif, Gowa - Perempuan 19 tahun ini terus menangis ketika menceritakan aib yang menimpanya. "Saya diperkosa bapak tiri saya. Lebih sakitnya, ibu kandung saya membantu suaminya melepaskan pakaian saya," kata Bunga kepada ketua hakim di Pengadilan Negeri Sungguminasa, Gowa, kelmarin.
Kalimat itu nyaris tidak kedengaran lantaran Bunga tak kuasa menahan sakit hati dan malu kepada kedua orang tuanya yang duduk di sebelah kanan ruang sidang. Sampai ketua hakim meminta dia berhenti menangis dan memperjelas ucapannya.
Namun pelajar sebuah sekolah menengah kejuruteraan itu tetap tak mampu menyempurnakan ucapannya. "Ibu saya sangat kejam. Dia terus memegang kaki saya sampai selesai diperkosa," ujar Bunga, dengan suara bergetar.
Ketika menceritakan awal kejadian, Bunga menutupi mukanya dengan baju berwarna cokelat. Namun dia berusaha menguasai diri sambil memandang ibu kandung dan ayah tirinya. Bunga menuturkan bahwa pemerkosaan itu berulang-ulang sejak tahun 2007. Selama itu pula sang ibu ikut membantu.
Tragedi itu pertama kali terjadi sekitar pukul 10 malam. Ayah tiri Bunga, DL, yang baru pulang kerja, langsung tidur di sebelah isterinya, R. Bunga berada di sisi lain ibunya itu.
Tak lama kemudian, DL bangkit dan langsung tidur di sebelah Bunga sambil memeluknya. Bunga pun bangun dan menolak. Dia akhirnya pasrah kerana diancam dengan gunting. "Ibu saya tidak menghiraukan saya, justru disuruh layani," kata Bunga seraya menunjuk ibunya.
Kerana tidak tahan lagi, Bunga menceritakan kebuasan ayah tirinya itu kepada teman-teman dan mak ciknya, Muli. Kejadian tersebut pun diceritakan kepada ayah kandung Bunga, yakni N. Bersama Muli, N melaporkan tindakan durjana DL ke pihak polis Resor Gowa tahun lalu.
R membenarkan semua cerita Bunga. ""Suami saya minta berhubungan, tapi saya tolak. Makanya saya tawarkan Bunga, anak pertama saya," katanya. Kedua terdakwa diancam hukuman penjara maksima 15 tahun.
Sumber
No comments:
Post a Comment