Wednesday, June 8, 2011

2 Kes Mak&Bapak Taksub Games Online, Anak Diabaikan Sehingga MATI!!!

TAIPEI: Pasangan rakyat Taiwan didakwa membiarkan bayi mereka mati kebuluran berikutan terlalu obses dengan permainan dalam talian hingga lupa untuk memberi makan bayi itu secara teratur, kata polis, semalam.

Bayi berusia setahun itu mempunyai berat empat kilogram atau separuh berat bayi seusianya ketika pasangan terbabit melaporkan kematiannya awal minggu ini.


Menurut akhbar harian Apple Daily, polis menemui bayi perempuan itu hanya tinggal tulang dan kulit dengan mata yang cengkung di katilnya bersebelahan skrin komputer dengan laman permaianan dalam talian masih terpasang. Pendakwa raya akan menyiasat mengenai punca kematian bayi itu dan akan memastikan sama ada ibu bapanya yang berusia awal 20-an itu bertanggungjawab atas kematian bayi malang itu.


Mereka menghadapi hukuman penjara dua tahun jika didapati bersalah atas dakwaan itu. - AFP


Hilang sifat keibuan kerana online games


TEMPO Interaktif, New Mexico -Barangkali Rebecca Colleen Christie sudah kehilangan naluri keibuannya. Lantaran asyik bermain video games online, dia rela membiarkan anak perempuannya yang baru berusia tiga tahun, Brandi Wulf, mati kelaparan.

Selama berjam-jam dia duduk di depan komputer dalam rumahnya di kawasan Pangkalan Udara Holloman, Los Crueces, New Mexico, Amerika Syarikat. Janda itu leka dengan permainan bernama “World of Warcraft”.

Sampai-sampai ia tidak peduli dengan gadis kecilnya yang merengek kelaparan. Sebelu pengsan, Brandi sempat memakan kotoran kucing. Rebecca yang panik mendapati Brandi sesak nafas lantas segera memanggil paramedik yang langsung membawa anak bungsunya itu ke hospital.

Para doktor yang memeriksa Brandi pun sangat prihatin. Mereka mengatakan dia kekurangan vitamin lantaran beratnya cuma 10 kilogram. Dalam setahun terakhir saja, berat tubuhnya hanya bertambah setengah kilogram.

Namun, nyawa Brandi tidak tertolong. Menurut penyelidikan Biro Investigasi Federal (FBI), Rebecca biasa bermain games online itu sejak siang hingga petangi. Tragedi itu berlangsung pada 2006 dan November lalu. Pengadilan setempat menghukum Rebecca dengan hukumanan penjara. Ia terbukti bersalah atas dakwaan pembunuhan tingkat kedua dan penganiayaan anak.Anak sulungnya bakal diasuh keluargaya yang lain.

Rebecca mengaku sangat menyesal atas kebodohannya itu. “Saya tidak akan pernah mendapatkan dia (Brandi) lagi, bahkan sekarang saya pun tidak dapat berbicara dengan anak sulung saya,” katanya.

Sumber:borakkosong


No comments: