Pada pukul enam pagi tanggal 7/12/1954, bendera hitam dikibarkan di penjara Kaherah dan orang-orang yang dijatuhi hukuman mati dengan diiringi pengawal, berkaki ayam dan memakai pakaian orang tahanan berwarna merah.
Pada pukul lapan pagi, bermulalah hukuman mati terhadap enam orang anggota Al Ikhwan Al Muslimin:
Mahmud Abdul Latif
Yusuf Thala’at
Handawi Dawir
Ibrahim Ath Thayyib
Muhammad Farghali
Abdul Qadir Audah.
Yusuf Thala’at
Handawi Dawir
Ibrahim Ath Thayyib
Muhammad Farghali
Abdul Qadir Audah.
Keenam-enam orang ini berjalan ke tali gantung, dengan keberanian luar biasa dan memuji Allah kerana mendapat kemuliaan syahid.
“Sesungguhnya kamu mengharapkan mati (syahid) sebelum kamu menghadapinya; (sekarang) sungguh kamu telah melihatnya dan kamu menyaksikannya”. ( Surah Ali Imran: 143).
“dan janganlah kamu mengatakan terhadap orang-orang yang gugur di jalan Allah, (bahwa mereka itu ) mati; bahkan (sebenarnya) mereka itu hidup, tetapi kamu tidak menyedarinya.” (QS: Al Baqarah/2 : 154).
“janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; bahkan mereka itu hidup disisi Tuhannya dengan mendapat rezeki.” (QS: Ali Imran/3 169).
“di antara orang-orang mukmin itu ada orang-orang yang menepati apa yang telah mereka janjikan kepada Allah; Maka di antara mereka ada yang gugur dan di antara mereka ada (pula) yang menunggu- nunggu dan mereka tidak mengubah (janjinya),” (QS: Al Ahzab/33:23).
Salah seorang diantara mereka Syeikh Abdul Qadir Audah (foto), seorang hakim lagi faqih dan pakar undang-undang, sebelum dilaksanakan hukuman mati berdoa kepada Allah,
“Darahku akan menjadi laknat ke atas mereka yang melakukan kezaliman terhadap diriku."
Allah mengabulkan doa orang yang dizalimi, darahnya menjadi laknat bagi penguasa yang terlibat dalam hukuman mati terhadap para ulama dan pejuang Islam. Tidak ada seorangpun di antara mereka yang zalim itu selamat dari hukuman Allah di dunia. Mereka mengalami kehidupan yang sangat tragis.
Allah telah tunjukkan kekuasaan-Nya...Semua yang bersekongkol membuat kerja jahat terhadap para ulama' telah Allah balas di dunia lagi.
Jamal Salim - Ketua hakim yang menjatuhkan hukuman mati kepada pejuang Islam menderita sakit saraf yg kronik. Ginjalnya tidak berfungsi. Tak boleh buang air kecil dan akhirnya mati keracunan.
Syamsu Badran dijatuhi hukuman seumur hidup.
Kaunselor Abdul Hakim Amir mati bunuh diri atau diracun.
Hamzah Basyuni dilanggar dengan teruk, hingga tubuhnya hancur dan bertebaran di atas tanah.
Al Askari Ghunaim ditemui mati dalam kebun.
Ash Shaul Yasin diserang untanya dan tulang lehernya retak hingga mati.
Abdun Nashir seluruh hidupnya dipenuhi rasa ketakutan dan keresahan, baik dalam jaga maupun tidur, bahkan kuburnya digenangi aliran air.
Semoga Allah SWT mengumpulkan kita dan pejuang-pejuang yang gugur syahid di jalan-Nya bersama Rasulullah SAW di dalam surga-Nya yang mulia. Ameen...SUMBER
N'N: Ada pula manusia yang kata Ikhwanul Muslimin sesat padahal mereka yang menuduh itulah yang sesat.....
1 comment:
Subhanallah !
jazakallah atas perkongsian :)
Post a Comment