Wednesday, May 11, 2011

PM Jepun Enggan Terima Gaji Sebagai PM Selagi Rakyatnya Menderita Krisis Nuklear, PM Malaysia Pula Bagaimana Bila Krisis Harga Minyak &Gula Naik???



Perdana Menteri Jepun Naoto Kan mengatakan ia tidak mau digaji sampai krisis nuklear di negaranya berakhir. Seperti disiar CNN, Kan juga menyatakan akan mengkaji ulang kebijakan energi Jepun, dan mempertimbangkan sumber energi lain seperti tenaga angin dan tenaga suria.

Gaji Kan sebagai Perdana Menteri Jepun sebulannya mencapai 1.636.000 yen (US$20.200). Sampai krisis nuklear Jepun selesai, Kan menolak mengambil hak gajinya itu. Ia hanya akan menerima gaji sebagai pembuat undang-undang di parlimen.

Krisis nuklear Jepun bermula ketika sistem pendingin di fasiliti nuklear di Fukushima Daiichi – sekitar 240 km di utara Tokyo – dihentam gelombang tsunami dahsyat pada 11 March 2011 lalu. Akibatnya, inti reaktor nuklear nombor 1-3 di Fukushima menjadi terlalu panas, dan menyebarkan sejumlah besar partikel radioaktif ke area sekitarnya.

Partikel radioaktif itu tak pelak lagi mencemari udara di Fukushima. Bencana nuklear Fukushima ini adalah kecelakaan nuklear terburuk setelah insiden Chernobyl. Sekitar 78 ribu orang yang tinggal sekitar 20 km dari reaktor nuklear Fukushima dievakuasi. Sementara 60 ribu warga yang berada 10 km dari garis batas itu diperintahkan berlindung di rumah masing-masing.

Kini, dari total penduduk setempat yang dievakuasi, 100 di antaranya telah diperbolehkan kembali ke rumah. Sebelum pulang, 100 penduduk Desa Kawauchi itu telah dibekali pakaian pelindung radiasi oleh pejabat setempat. Mereka pun diizinkan pulang dalam waktu singkat, sekadar mengambil barang-barang yang mereka anggap penting.

Sumber: VIVAnews

N'N:Disaat rakyat Malaysia terpaksa menghadapi kenaikan harga barang yang melambung akibat kenaikan harga minyak petrol,mereka suruh kita ubah gaya hidup...Tapi kenapa mereka pula xboleh ubah gaya hidup mereka???

1 comment:

Anonymous said...

Saya bersetuju dengan berita ini kerana saya sendiri berada di Jepun ketika tsunami berlaku..Saya melihat sendiri kecekapan dan kepantasan kerajaan Jepun menangani isu tsunami ini.Mungkin kakitangan kedutaan Malaysia/pelajar dari Malaysia/perkerja-perkerja dari Malaysia di Jepun juga bersetuju dengan berita ini..Ini yang dinamakan pemimpin.