Agaknya pekerjaan sebagai pembantu rumah tangga oleh sebahagian orang benar-benar tidak dihargai bahkan ada yang diseksa.
Nasib Marlina (Ena) usia 17 tahun merubah peruntungannya dari desa kecil di Kabupaten Tuban hijrah ke Surabaya untuk mencari nafkah, malah menerima siksaan dari majikan yang tidak berperikemanusian. Setiap kali membuat kesalahan, Marlina menerima perlakuan kasar dari seluruh majikan dan gajinya dipotong. Bahkan, Ena disuruh bekerja dengan keadaan kakinya dirantai hingga disuruh tidur bersama anjing di kandang anjing berukuran 2 x 3 meter.
“Korban sering dihukum, tidak diberi makan selama berhari-hari dan sering dipaksa makan makanan membusuk dan dipaksa minum air bekas cucian,” kata Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Anom Wibowo kepada wartawan di mapolrestabes, Jalan Sikatan, Ahad (22/5/2011).
Selama 3 tahun, Ena bekerja di rumah majikannya, Tan Fang May (47), Eddie Budianto (50), Ezra Tantoro Suryaputra (27), Rony Agustian Hutri (32) di Jalan Darmo Permai Selatan. Selama bekerja, hak mangsa mendapatkan gaji tidak dibayar penuh.
Perilaku keluarga satu ini keterlaluan dan tidak berperikemanusian. Empat tersangka mulai dari menantu, anak dan mertua yang berprofesion sebagai pengusaha, doktor dan baru lulus S1 ini menganiayanya
Mereka dianiaya dengan cara dikurung, dirantai, dipukuli dengan penyapu lidi hingga disiram air panas.
“ Kalau mangsa melakukan kesalahan seperti mencuci pakaiannya dan luntur, gajinya langsung dipotong. Peti sejuk rosak dan diservice, tapi biaya service diclaim ke mangsa kerana tersangka menuduh peti sejuk itu dirosakkan mangsa. Pokoknya setiap membuat kesalahan, langsung dipotong dan akibat kesalahannya itu korban dihitung masih mempunyai hutang Rp 9 juta,” tuturnya.
“Mangsa sering disiksa, dipukuli dengan penyapu, alat penggorengan yang masih panas, dipijak, disiram air panas, dicubit, ditendang dan dirantai yang dilakukan tersangka pada waktu berurutan dan disiksa secara perorangan kadang kala bersama-sama diantara tersangka,” katanya.
Perilaku keluarga majikan mangsa ini sangat sadis dan menganggap mangsa sama dengan anjing. Bukan ruang dan tempat tidur yang layak, mangsa yang pernah dikurung dan tidak diberikan makan dan minum selama seminggu itu, disuruh tidur bersama anjing dengan keadaan kaki di ikat. Kandang anjing itu juga kotor dan busuk. Mangsa hanya tidur beralaskan bekas daun pintu.
“Dengan keadaan kaki dirantai, mangsa disuruh mengemop lantai mulai pagi sampai malam hari. Kalau salah, langsung ditendang dan diinjak-injak,” tuturnya. Meskipun ada menantu majikannya yang menjadi doktor, bukan memberikan perawatan, malah doktor tersebut turut membantu mertua dan isterinya menganiaya Mangsa. Luka lebam dan lecet bahkan, kaki mangsa mengalami luka cukup parah yakni pembekuan darah. Jika tidak dioperasi, kaki mangsa harus diamputasi.
“Mangsa sudah kita bawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan. Pada 20 Mei, mangsa telah menjalani operasi pada kakinya,” jelasnya. (sumber)
N'N:Doktor,Pengusaha dan Bijak pandai tapi perangai macam syaitan bertopengkan manusia lebih hina daripada binatang.....
No comments:
Post a Comment