Thursday, July 8, 2010

Jutawan Israel Biayai Masjid di PERANCHIS!!???

Robert Harush usahawan Yahudi yang dibesarkan di Ashkelon menghabiskan banyak wang untuk mengubahsuai masjid besar umat Islam di Montereau, dalam usaha dirinya untuk mempromosikan toleransi beragama.

Dia seorang penduduk Ashkelon yang menghasilkan banyak wang dalam bisnes real estet di Eropah, memutuskan untuk membiayai secara penuh pembangunan sebuah masjid di Peranchis untuk kepentingan komuniti Muslim setempat.

Robert Harush (58 tahun), ayah dari empat anak ini membesar di Ashkelon dan telah menyelesaikan dinas militer mencuba keberuntungannya dalam bisnes real estate di Eropah. Keberhasilannya telah memenangi banyak tender pembangunan hotel dan bangunan-bangunan mewah yang diperkirakan bernilai ratusan juta dolar.

Meskipun sukses, Harush tidak lupa terhadap kampung halamannya dan telah kembali ke Ashkelon dan berinvestasi dalam usaha bisnes real estate tempatan. Selama 10 tahun terakhir ia telah membahagi waktunya antara Israel dan Perancis.

Usahawan kaya ini bahkan memilih untuk tinggal di kota selatan selama Operasi Cast Lead . Dia tetap di Israel walaupun setelah roket Grad mendarat berhampiran rumahnya.

Dia baru-baru ini didekati oleh walikota Montereau, sebuah kota dekat Paris Peranchis, yang memberitahukan adanya kesulitan dalam pembiayaan renovasi sebuah masjid besar di kota.

"Saya berkata pada diri saya sendiri di sini lah kesempatan untuk membawa orang bergabung bersama-sama dan saya memutuskan untuk menyumbangkan wang untuk pembangunan masjid tersebut," kata Harush.

"Orang-orang tercengang. Apa yang dilakukan orang Yahudi-Israel dengan membantu menyumbang untuk membangun masjid? Jawabannya sederhana: Saya sudah muak dan lelah. Suara dari orang-orang yang waras mesti muncul."

Harush menjelaskan bahawa dia membangun masjid dalam rangka untuk mempromosikan toleransi. "Ini bukan usaha murahan tapi saya lakukan dengan sepenuh hati."

Para pemimpin komuniti Muslim Montereau telah mengucapkan terima kasih kepada Harush atas bantuannya merenovasi masjid dan meminta supaya menjaga hubungan yang hangat dengan dia.

Pengusaha itu, tidak tertarik hanya cuman mendukung komunitas Muslim dan ia telah membiaya pembangunan salah satu sinagog terbesar dan paling megah di Asheklon tahun lalu, yang bernama mendiang ayahnya.

"Saya sendiri bukan orang yang agamawan tapi saya merasa bahawa mesti ada langkah politis yang dilakukan pengusaha untuk membawa bersama-sama saling toleransi antara orang-orang Yahudi dan Arab, sekular mahupun agamawan."

Belum ada tanggapan dari ulama-ulama Islam terkait pembangunan masjid yang dibiayai sepenuhnya oleh pengusaha Yahudi Israel ini. Apakah sah solat di dalam masjid tersebut atau tidak, mungkin akan jadi perdebatan panjang terkait hal ini.(fq/ynet)

sumber

No comments: