Monday, July 12, 2010

Askar AS Lebih Banyak Bunuh Diri daripada Terbunuh! Begitu Juga Dengan Sekutunya ISRAEL....

Laporan media AS mengungkapkan bahawa jumlah askar AS yang melakukan aksi bunuh diri lebih banyak daripada jumlah askar AS yang terbunuh dalam pertempuran di Iraq dan Afghanistan.

Majalah Time menyebutkan bahawa jumlah tentera Amerika yang melepaskan kehidupan mereka dengan melakukan aksi bunuh diri sebanyak 817 tentera, sementara jumlah tentera yang maut dalam pertempuran hanya 761 orang, menurut statistik rasmi militer.

Time menambahkan bahawa hal ini menunjukkan kegagalan militer AS dalam menghadapi isu bunuh diri, meskipun militer AS telah menghabiskan jutaan dolar untuk mengobati perilaku menyimpang ini.

Time mengungkapkan bahawa militer AS memulai serangkaian penyelidikan untuk mencari alasan bagi para perajurit untuk melakukan bunuh diri, khususnya terkait kerana adanya "depresi" dan "isolasi" serta lainnya, yang tidak biasa ada di militer AS, penyelidikan yang dilakukan menyebutkan bahawa perubahan penelitian tentang metode bunuh diri, bertujuan untuk memprediksi penyebab bunuh diri, serta mencari penyelesaiani untuk mencegahnya di masa mendatang.

Majalah Time mengutip pernyataan dari pakar dalam bidang pelatihan tentera Amerika mengatakan, "Kami melatih tentera pada penggunaan kekerasan yang terorganisasi, dan bertujuan untuk mematikan dan melakukan aksi kekerasan terhadap reaksi emosional serta untuk mengatasi rasa sakit fizik mental dan mengatasi rasa takut cedera bahkan kematian, namun semua ini tidak mampu menekan meningkatnya laju keinginan bunuh diri para tentera.

Sebuah kajian baru-baru ini memperlihatkan banyaknya penempatan pasukan AS di berbagai tempat, mengarah ke tingkat peningkatan jumlah yang bunuh diri, menambahkan bahawa satu-satunya solusi untuk menghindari insiden meningkatnya bunuh diri adalah dengan mengurangi jumlah tentera yang dikerahkan di lapangan, serta mengurangi jumlah waktu yang dihabiskan para perajurit di garis depan.


Tentera Israel Juga Ramai Bunuh Diri

Sama seperti sekutunya AS, Angkatan Bersenjata Israel kini sedang dihadapkan pada makin meningkatnya jumlah tentera mereka yang bunuh diri. Sejak bulan Januari 2010, tercatat 19 tentera Israel mengakhiri hidupnya.

Padahal, militer Israel mengklaim berhasil menekan angka kes bunuh diri di kalangan perajuritnya dalam beberapa tahun belakangan ini, melalui pelbagai program yang ditujukan untuk mencegah para tenteranya melakukan bunuh diri.

Kasus bunuh diri yang terjadi di sampai pertengahan tahun 2010 yang mencapai 19 kes tergolong tinggi, dibandingkan tahun sebelumnya. Sepanjang tahun 2009, tercatat 21 kes bunuh diri yang dilakukan perajurit Israel, 30 kes pada tahun 2000 dan 35 kes pada tahun 2005.

Untuk mengantisipasi makin bertambahnya jumlah perajurit yang bunuh diri, militer Israel memberikan program pelatihan bagi para komandan pasukan agar dapat mendiagnosis gejala gangguan jiwa yang berbahaya di kalangan perajuritnya dan memberikan pertolongan yang dianggap penting sebelum gangguan jiwa yang dialami prajurit bersangkutan makin parah. Program lainnya yang lakukan adalah tidak memperkenankan perajurit, terutama yang bertugas di bahagian administrasi, membawa pistol peribadinya ke rumah.

Pada tahun 2008, dua perajurit Israel didakwa melakukan tindak kriminal kerana gagal mencegah seorang perajurit lainnya yang mengalami tekanan mental, melakukan bunuh diri. Seorang perajurit yang bertugas di bidang kesihatan mental, juga terpaksa menjalani sidang dengan dakwaan melanggar disiplin kerana dianggap gagal menolong seorang perajurit lainnya yang terdeteksi mengalami gangguan psikologis. (lnprtv)

sumber

No comments: