Wednesday, July 1, 2009

Pemimpin yang Zalim.

Sumber gambar:webpanas.blogspot.com


Berikut adalah dalil dari al-Hadis tentang keharusan mengkritik pemimpin yang Zalim dan seperti yang anda sedia maklum seperti pemimpin UMNO.Yang terang lagi bersuluh UMNO tidak mahu melaksanakan Hukum dan Undang-undang islam.Bahkan dihinanya sistem islam oleh itu adalah menjadi keharusan kita ummat Islam menentang golongan ini.17 tahun yang lalu Perdana Menteri kita sekarang pernah menyatakan "Negara akan huru-hara sekiranya undang-undang Islam dilaksanakan".Apakah kita pernah mendengar beliau meminta maaf kepada ummat Islam setelah memberi komentar itu?.Ini pemimpin yang diagung-agungkan ahli-ahli UMNO.Pemimpin yang menghina Islam.

Dalil dari Al-Hadis tentang Pemimpin yang zalim:

Pemimpin para syuhada adalah Hamzah ibn ‘Abdul Muthalib dan seseorang yang menasihati penguasa yang zalim, melakukan amar makruf nahi mungkar di hadapannya, dan kemudian penguasa itu membunuhnya. (HR al-Hakim).

Jihad yang paling utama adalah mengucapkan kebenaran di hadapan penguasa zalim. (HR Ibn Majah dan an-Nasa’i).

Hendaklah kalian melakukan amar makruf nahi mungkar, mencegah orang berbuat zalim, serta menggiringnya hanya ke arah yang haq dan membatasinya juga dalam perkara yang haq. (HR Abu Dawud dan at-Turmudzi).

Imam itu adalah (seperti) penggembala dan dia bertanggung jawab atas apa yang digembalakannya. (HR Muttafaq ‘alaih).

Kelak, akan ada para penguasa, lalu kalian melakukan amar makruf nahi mungkar. Siapa saja yang melakukan amar makruf maka dia telah bebas (dari pertanggungjawaban di hadapan Allah Swt.). Siapa saja yang melakukan nahi munkar maka dia akan selamat. Akan tetapi, siapa saja yang ridha dan mengikutinya (maka dia tidak akan bebas dan tidak akan selamat). (HR Muslim).

Ingatlah, demi Allah, hendaklah kalian melakukan amar makruf nahi munkar, mencegah orang yang berbuat zalim, menempatkannya di wilayah yang haq, dan membatasinya hanya di wilayah itu saja…. (HR Abu Dawud).

Dalam riwayat lain ditambahkan demikian:

….ataukah (kalian ingin agar) Allah menjadikan hati-hati kalian berpecah-belah atau Dia melaknat kalian sebagaimana Dia melaknat mereka. (HR Abu Dawud).

Rasulullah saw. juga telah menjadikan perkataan yang benar di hadapan penguasa yang zalim sebagai jihad yang paling mulia. Demikian pernytaan beliau ketika menjawab pertanyaan seorang sahabat yang bertanya, “Jihad apa yang paling agung?” Beliau menjawab demikian:

Kalimat yang benar di hadapan penguasa yang zalim. (HR Ibn Majah dan an-Nasa’i).

Auf ibn Malik al-Asyja‘i pernah bertutur demikian:

Aku pernah mendengar Rasulullah saw. bersabda, “Sebaik-baik pemimpin kalian adalah orang-orang yang mencintai kalian dan kalian pun mencintai mereka; mereka mendoakan kalian dan kalian pun mendoakan mereka. Sebaliknya, seburuk-buruk pemimpin kalian adalah orang-orang yang kalian benci dan mereka pun membenci kalian; kalian melaknat mereka dan mereka pun melaknat kalian.” Para sahabat bertanya, “Apakah kami boleh memerangi mereka?” Beliau bersabda, “Tidak, selama mereka menegakkan shalat.” (HR Muslim).

Yang dimaksud dengan menegakkan shalat adalah memerintah dengan Islam atau, dengan kata lain, menerapkan syariat Islam. Ungakap di atas menggunakan gaya bahasa tasmiyah al-kulli bi ismi juz’i (menyebut sebagian tetapi yang dimaksud adalah keseluruhan).

Sementara itu, ‘Ubadah ibn ash-Shamit juga bertutur demikian:

Kami telah membaiat Rasulullah saw. untuk senantiasa mendengar dan menaati beliau, dalam keadaan senang maupun susah, dalam keadaan lapang maupun sempit; untuk selalu lebih mementingkan beliau daripada keluarga kami; untuk tidak merebut kekuasaan dari ahlinya. (Beliau lalu bersabda, “Kecuali jika kalian melihat kekufuran yang nyata yang didukung oleh bukti [burhân] di hadapan Allah Swt.); serta untuk mengatakan kebenaran di mana saja kami berada, sementara kami tidak takut terhadap celaan orang-orang yang suka mencela. (HR Muslim).

No comments: